Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : KI AGENG TUNGGUL KEPARAT
PANGKAL BAHALA
Hujan rintik-rintik turun sejak pagi. Teluk Burung diselimuti kabut tebal. Dalam udara yang buruk itu seorang penunggang kuda berbaju biru dan mengenakan blangkon bergerak di antara batu-batu besar yang terhampar di seantero tempat. Mukanya yang hitam boleh dikatakan bukan wajah manusia. Lebih tepat dikatakan sebagai wajah setan. Di pipi kirinya ada cacat bekas luka memanjang mulai dari ujung bibir sempai ke mata. Mata ini sendiri tampak terbujur ke luar, kelopak bawah membeliak merah dan selalu basah. Akibat cacat di pipi kiri itu mulut orang ini tertarik ke atas hingga gigi-giginya yang besar-besar menjorok ke luar!
Sebenarnya kuda coklat dan penunggangnya sudah sama-sama sangat letih saat itu. Beberapa kali kaki-kaki kuda terantuk atau terpeleset di bebatuan licin. Si penunggang sendiri dengan segala sisa kekuatan dan harapan untuk hidup mencoba membawa kudanya ke jurusan Timur, sampai di sebuah lamping bukit batu yang solah membentuk dinding p
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #70 : Ki Ageng Tunggul Akhirat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Aku dilanda sebuah rasa yang hadirnya karena cinta, rasa yang hampir menyerap seluruh sumber air di mataku. Namanya Rindu. Ketika aku tak bisa memilih kepada siapa aku harus merindu, dan kapan waktunya aku akan berhenti mengecap rasa itu.
Kakiku terus berlari meski pijakannya mulai merapuh hingga tak sekuat kemarin. Sebagai seorang atletik aku dituntut untuk selalu berkembang di setiap kompetisi, namun sekarang aku tak lagi berambisi sebagai juara, aku hanya lari karena aku ingin melakukannya.
Boston, senin 15 April 2013
Dimulai sebuah perayaan tahunan Boston Marathon di Ibukota Massachusets, As. Kami bak sepasang burung yang terbang bebas memecah malam, bersama menghitung bintang-bintang hingga sayap kami tak mampu lagi terbentang. Dan hari ini kami sepasang kijang yang akan berlari di atas tanah yang sama. Aku ingin menghadiahkan trofi boston marathon untuk gadis bernama kinaya itu. Aku ingin bilang padanya. Terima kasih atas lima tahun yang telah kau berikan, kinaya.
Sebelum meninggalkan garis start aku sempat mencium keningnya. semalam kami juga sempat melakukan perayaan kecil. kami melepaskan ratusan balon berbentuk hati ke udara… ’Kay, aku akan
... baca selengkapnya di Love In Boston Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Ada seorang wanita Kristen yang tinggal di sebelah rumah seorang yang atheis. Setiap hari, ketika wanita itu berdoa, pria atheis itu selalu mendengarnya. Ia berpikir, "Wanita itu gila, berdoa setiap saat... Apakah dia tahu kalau Tuhan itu tidak ada?"
Setiap kali wanita itu berdoa, pria itu langsung bergegas ke rumah wanita itu dan melecehkan keyakinan wanita itu, dan berkata. "Hei, Nona!! Mengapa kau berdoa setiap waktu? Sadarkah kamu bahwa Tuhan itu tidak ada?" Tetapi wanita itu terus melanjutkan doanya.
Suatu hari, wanita itu kehabisan bahan makanan. Seperti biasanya, ia berdoa kepada Tuhan menjelaskan keadaannya dan berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang akan Tuhan lakukan. Dan seperti biasanya juga, atheis itu mendengar doa wanita itu dan lagi-lagi ia jengkel, "Ummm, Awas dia nanti!!!!"
Maka pria itu pergi ke pasar membeli bermacam-macam bahan makanan dan membawanya ke rumah wanita itu, meninggalkannya di depan pintu, kemudian membunyikan bel, lalu
... baca selengkapnya di Seorang Wanita dan Seorang Atheis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Siang yang panas, sepanjang perjalanan pulang ramai kendaraan berlalu lalang. Chintya segera merapat ke punggung mamanya yang sedang menyetir sepeda motor. Namun hawa panas masih terasa menyengat tubuh Chintya. Sepanas hati Chintya yang sedang gundah.
Tak terasa Chintya dan mamanya sudah sampai rumah. Setelah membuka pagar dan pintu depan rumah, bergegas Chintya dan mamanya menuju ruang tengah.
“Ayo… sayang, cuci tangan dan segera makan siang” ajak mama Chintya.
“Malas ma… gak nafsu makan” jawab Chintya sambil menghempaskan tubuhnya di kasur depan televisi. Mama Chintya agak heran dengan sikap Chintya dan segera menghampiri.
“Kenapa cantik… ada masalah ya”
“Tidak ada ma. Lagi malas saja”
“Ya sudah… ayo sana mandi dulu. Sebentar lagi papa pulang. Kita shalat duhur bersama seperti biasa. Mama mau membersihkan tempat shalat dulu yaa…” kata mama Chintya sambil mencium pipi Chintya. Mendapat ciuman mamanya yang lembut, hati Chintya tak lagi panas. Bergegas dia ke kamar mandi.
Selesai mandi dilihatnya papa dan mamanya sudah bersiap shalat Dzuhur. Mereka segera menunaikan shalat Dzuhur. Setelah itu mereka makan siang bersama.
“Ma… boleh Chintya menyampaikan sesuatu”
“Tentu boleh”
“Papa boleh juga khan?” tanya Chintya sambil melirik papanya. Papa Chintya tidak menjawab, tetapi membe
... baca selengkapnya di Persahabatan Chintya dan Sisca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Anto berlari menyelusuri jalan-jalan pintas di sebuah permukiman kumuh yang terletak di utara kota Jakarta. Walaupun napasnya terengah-engah dan keringat bercucuran di hampir seluruh tubuhnya karena sinar matahari yang sangat tidak bersahabat pada siang itu, tetapi raut wajahnya menampakan kegembiraan yang sangat berarti. Di tangan kanannya ia menggenggam sebuah amplop putih berukuran sedang. Tidak lama kemudian ia berhenti di depan rumah yang sangat sederhana semi permanen dan sebagian dindingnya terbuat dari triplek. Anto lalu mengatur napasnya, sambil mengucapkan salam ia pun masuk dalam.
“Anto… Lulus Mak… Teriak Anto sambil memeluk Emaknya dari belakang yang sedang menyeterika baju”.
“Alhamdulilah… Selamat yaa… nak jawab Emak dengan matanya yang berbinar-binar”.
“Anto mau nerusin sekolah Mak, lihat Anto jadi lulusan terbaik di sekolah kata Anto sambil memperlihatkan selembar kertas yang ia buka dari dalam amplop”.
Tiba-tiba tatapan mata yang tadinya berbinar-binar itu menjadi redup. Sekarang yang tampak hanya raut wajah sedih, dan dengan tatapan kosong Emak memandang Anak sulungnya.
“Emak enggak punya uang untuk membiayai kamu sekolah lagi nak… Jawab Emak lesu”.
“Tapi… Mak? Kata Anto sedih”.
“Kamu sudah b
... baca selengkapnya di Berkat Lori Aku Bisa Sekolah Lagi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Dahulu kala hiduplah di Negri Swiss sebuah keluarga bangsawan. Mereka hanya memiliki seorang putra tunggal. Tapi, Putranya itu bodoh dan malas belajar.
Lalu berkatalah Ayahandanya kepadanya,“ Putraku yang terkasih, Engkau harus pergi dari sini. Aku akan mengirim Engkau ke seorang guru yang akan memberimu pelajaran. Aku menginginkan seorang putra yang pandai. “
Lalu pergilah Putra Bangsawan itu ke sebuah kota lain dan tinggal selama satu tahun dengan guru tersebut. Setelah itu, kembalilah Putra Bangsawan itu ke istananya.
Tanya Ayahandanya,“ Putraku, Engkau telah pergi selama satu tahun. Ayo, katakan apa yang telah Kau pelajari ?“
Jawab putranya,“ Baik Ayahanda, sekarang aku sudah bisa menggonggong seperti anjing, saya telah mengerti bahasa mereka.
“ Apa…. ?? “ teriak Ayahandanya dengan marah, “Kamu tidak belajar sedikit pun ? Pergi dari sini, Kamu bukan Putraku lagi Aku tidak ingin melihat kamu lagi di istana ini “
Lalu Putra Bangsawan itu meninggalkan istana ayahnya dan pergi mengembara berhari hari bahkan berminggu minggu lamanya. Suatu ketika tibalah ia di sebuah puri. Waktu itu sudah malam dan ia ingin menginap di puri tersebut. Tuan pemilik puri pun mengijinkannya. “ Di bawah sana, di sebuah menara itu kamu boleh tidur. Tentu saja tempat itu sangat berbahaya. Tiga anjing liar tinggal di sana. Anjing anjing tersebut juga memakan manusia. Semua
... baca selengkapnya di Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
MESKIPUN tanah Jawa dikenal sebagai pusat perkembangan ilmu silat dan kesaktian, namun beberapa daerah di tanah air telah pula mendapat nama harum berkat kehebatan para tokoh silat serta kesaktian yang mereka miliki. Salah satu di antaranya adalah daratan Aceh di Ujung Utara Pulau Andalas.
Dalam serial Wira Sableng berjudul "Raja Rencong Dari Utara" telah dikisahkan munculnya seorang tokoh silat sakti mandraguna, bernama Hang Kumbara, bergelar Raja Rencong Dari Utara. Di situ dikisahkan bagaimana Raja Rencong berusaha mendirikan apa yang disebut Partai Topan Utara. Dia mengundang berbagai tokoh silat yang ada di pulau Andalas bahkan dari outau Jawa untuk datang ke Bukit Toba guna mengadakan pertemuan dan membicarakan rencana besar itu. Padahal di balik semua itu Raja Rencong mempunyai maksud keji yakni hendak membunuh semua para tokoh silat yang hadir. Bilamana para tokoh itu berhasil disingkirkan maka dia akan menjadi raja diraja rimba persilatan.
Raja Rencong mulai dengan menghancurkan Pesantren Suhudilah. Para pengurus pesantren yakni Kiyai Hurajang, Kiyai Selawan d
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #30 : Dosa Dosa Tak Berampun Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."
Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak
... baca selengkapnya di Kebiasaan Yang Diulang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Pagi hari yang cerah, matahari terbit di ufuk timur, sinar merah mudanya menyinari alam yang liar. Kusman terbangun dari tidurnya, lalu bergegas mempersiapkan pekerjaan yang ia lakukan setiap harinya. Di usia 10 tahun Kusman memilih menjadi pemulung yang mencari barang-barang bekas. Anak-anak se-usia Kusman saat pagi hari semestinya pergi ke sekolah, namun tidak untuk Kusman, ia telah putus sekolah karena masalah dengan biaya. Ia hidup bersama ibunya di sebuah rumah kecil yang kumuh di pinggiran ibukota, sedangkan bapaknya meninggal di saat Kusman masih balita. Kondisi ekonomi keluarga Kusman sangatlah memprihatinkan, ibunya bekerja sebagai buruh cuci yang penghasilannya tidak menentu setiap harinya. Keadaan inilah membuat Kusman memilih membantu ibunya memperbaiki ekonomi keluarga.
“Mak, Kusman berangkat dulu”, kata Kusman sambil mencium tangan ibunya.
“Hati-hati di jalan ya man”, jawab ibunya.
“Asslamu’alaikum mak”, salam Kusman saat meninggalkan rumahnya.
“Wa’alaikumsalam”, jawab ibu Kusman.
Semangat yang besar itu selalu ia teguhkan dalam hatinya dalam mencari barang-barang bekas. Kusman pun pergi dengan membawa keranjang kayu dan sebuah t
... baca selengkapnya di Perubah Hidup Pemulung Cilik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu